Tuesday, June 7, 2011

kesenjangan antara percintaan dan impian pribadi

dunia itu adil men, ngga ada yang sempurna.
kalo si artis K, kehidupan pribadinya semrawut tapi karir oke,
banyak deh contoh2 artis ibu kota kita yang kehidupan keluarganya hancur berantakan padahal sudah punya anak dua, suami setia, hidup kaya raya tapi lebih milih ama saudagar yang lebih kaya sedikit dibanding suaminya yang ketika mereka menikah cuma di lokasi gedung serba guna yang sama sekali tidak ada unsur wah.

dan banyak juga (contohnya keluarga gue) hidup sederhana namun bersahaja asalkan bahagia dengan orang tua kandung lengkap, mama dan papa, gue bahagia sama mereka. meski nggak punya mama papa yang terkenal, punya duit ratusan atau milyaran rupiah tapi gue bahagia

jadi intinya itu ya bersyukur atas pemberian Tuhan

gue bersyukur memiliki teman, sahabat, pacar, kekasih sekarang ini. dia kayak rexona, setia setiap saat, gue bahkan nggak ngebayangin apa jadinya dunia gue tanpa dia. bakal berubah 180 derajat mungkin, dia bener-bener penyemangat, pengisi hati dan hari-hari gue

gue bersyukur atas kelebihan dan kekurangan dia

namun sekali lagi, tema posting di atas adalah kesenjangan antara percintaan dan impian pribadi, gue pengen menarik kisah hubungan kami

kami LDR (bukan long dick reduction) dan dengan segala problematika long distance relationshit nya. kami jauh, dan hanya dipertemukan selama tiga bulan saat gue libur. tapi bagaimana dengan nasib keegoisan pribadi gue?
impian gue adalah menjadi arsitek. arsitek hebat.
gue pengen itu. tapi gue juga pengen selalu bareng cowok gue.
gue pengen merintis menjadi seorang arsitek sekarang2 ini walau hanya dengan langkah kecil
karena langkah kecil itu akan memulai langkah-langkah besar selanjutnya

dan sekarang gue sedang terhambat masalah izin dan restu dari dia yang tidak menginginkan langkah kecil yang gue ambil untuk meraih impian gue

gue tahu, Tuhan itu adil, tapi hidup tidak adil, dan aku sadar aku egois, tapi aku ingin dua-duanya Tuhan, semoga Kau berikan dia pencerahan dan kemudian mengizinkan dengan iklhas dan rela aku mengambil langkah kecil tersebut.

karena ini soal Passion. impian. cita-cita gue selama ini. pengorbanan gue untuk menjadi arsitek

No comments:

Post a Comment